JAKARTA, VoiceMagz.com – Jasa Raharja menyebut, pihaknya semakin mengandalkan manajemen risiko dan teknologi informasi dalam sistem pelayanannya.
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja, M. Wahyu Wibowo menjelaskan, Jasa Raharja melalui Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai penunjang atau role support dalam proses bisnis senantiasa mendukung segala operasional perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Dengan beberapa dukungan inovasi digital yang dihadirkan secara berkesinambungan dan kontinyu terbukti telah meningkatkan efektifitas serta efisiensi proses bisnis perusahaan bahkan dapat menekan biaya operasional secara keseluruhan,” ujar Wahyu di Jakarta, Selasa (13/11).
Transformasi digital yang dilakukan Jasa Raharja, dikatakan Wahyu, bertujuan mengoptimalisasi bisnis, proses, interaksi dengan ekosistem serta menciptakan bisnis model atau platform baru.
Beberapa komponen transformasi ini diantaranya adalah yakni Leadership transformation, Omni-Experience Transformation, Information Transformation, Operating Model Transformation, Worksource Transformation.
Sedangkan terkait digitalisasi, Jasa Raharja telah memiliki aplikasi JRku, yang merupakan layanan digital Jasa Raharja untuk masyarakat Indonesia untuk dapat mengajukan santunan secara online, pembayaran IWKBU (khusus Pemilik Otobus), cek masa berlaku SWDKLLJ dan sejumlah layanan lainnya.
“Aplikasi yang diluncurkan pada Mei 2019 lalu ini telah diunduh lebih dari 5.000+ pengguna di Google Play Store dan Apple App Store,” ujar Wahyu.
Aplikasi JRku memudahkan masyarakat dengan membungkus semua layanan dalam satu genggaman dengan beberapa fitur unggulan diantaranya adalah pengajuan santunan online, Fitur SWDKLLJ dan melihat masa berlakunya, informasi kecelakaan lalu lintas, fitur pencatatan perjalanan dengan data lokasi rawan kecelakaan, bayar tagihan, transfer saldo, pembayaran IWKBU, yaitu fitur untuk Perusahaan Otobus (PO).
“Keberhasilan dalam proses transformasi yang telah dilakukan oleh Jasa Raharja saat ini antara lain digitalisasi layanan, Inovasi Cashless Payment, Digitalisasi Pendapatan, dan Asset Commercialization,” tambahnya.
Setiap harinya rata-rata klaim Jasa Raharja adalah sebesar 518 klaim per hari, rata-rata kendaraan sebanyak 263.098 kendaraan per hari, rata-rata SWDKLLJ 260.397 kendaraan per hari, rata-rata Iuran Wajib 2.701 kendaraan per hari.
Namun, Wahyu menegaskan, walau sudah menerapkan digitalisasi dalam pelayanan, sisi human touch-nya tetap dikedepankan Jasa Raharja.
“Fungsi bertatap muka tetap wajib, tabayun dan ikut berempati pada keluarga korban,” pungkas Wahyu. (NVR)