JAKARTA, Voicemagz.com – Kondisi pengungsi Rohingya yang kini berada di kamp pengungsian di Cox’s Bazar, Bangladesh sangat memprihatinkan. Para pengungsi tinggal di tenda-tenda tak layak dan tak memiliki sarana sanitasi yang memadai.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dr Zainulbahar Noor saat video confrence dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Minggu (28/1) malam.
“Sepanjang yang kita amati di kamp pengungsi, mereka mengaku bisa makan sehari-hari. Ibadah juga bisa mereka lakukan dengan baik. Tapi yang tidak memadai adalah tenda-tenda yang terbuat dari plastik, dimana ketika hujan agak berat. Kondisi MCK juga kacau,” ungkap Zainulbahar yang bersama Ketua BAZNAS, Prof Bambang Soedibyo tengah berada di Cox’s Bazar untuk menyerahkan bantuan BAZNAS bagi pengungsi Rohingya.
Penyerahan bantuan ini sendiri bertepatan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke lokasi penampungan pengungsi Rohingya dari Rakhine State yang ada di Kamp Jamtoli, Sub Distrik Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh.
“Alhamdulillah setelah melalui proses yang tak kenal lelah dan semangat pantang menyerah, bantuan BAZNAS bisa disalurkan bersamaan dengan penyerahan donasi masyarakat Indonesia untuk pengungsi Myanmar oleh Presiden Jokowi,” ujar Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo melalui video conference.
Selain dua masalah utama di atas, Bamabang memaparkan, setelah sekian lama para pengungsi berada di kamp, problem medis juga menjadi salah satu permasalahan utama.
Untuk itu, BAZNAS bekerja sama dengan Central of Zakat Management (CZM) di bidang kesehatan, pendidikan dan sarana prasarana seperti pengadaan 200 unit panel surya (solar cell). Di samping itu, juga donasi untuk kebutuhan kedaruratan seperti selimut, terpal dan pakaian.
“Bantuan yang sudah ada selama ini, belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah kesehatan. Ini berkenaan dengan jumlah pengungsi yang mencapai jutaan. Mereka masih berdatangan ke cakupan wilayah yang luas dan tersebar di perbatasan Myanmar-Bangladesh,” katanya.
Terkait hal ini, kata Bambang, bantuan kesehatan yang dikerjasamakan BAZNAS dan CZM, adalah penyediaan dua mobil klinik dan satu mobil operasional.
“Diharapkan dengan fasilitas tersebut, para pengungsi yang jauh dan terpencil dapat dilayani dengan baik dan cepat,” ucapnya.
Di samping itu, lanjut Bambang, posko kesehatan CZM yang sebelumnya hanya tiga, ditambah dua unit dengan pembiayaan sepenuhnya oleh BAZNAS.
“Untuk pendidikan, BAZNAS juga sedang menjajaki kolaborasi dengan CZM. Sebab, sangat banyak anak-anak usia belajar di kamp, dan CZM sendiri sudah membuka sekolah darurat untuk pendidikan agama dan pengajian Al-Quran di 35 titik yang hanya mampu menampung sekitar 1.750 murid,” tandasnya.
Presiden Jokowi sendiri dalam kunjungannya itu melihat langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia, baik dari pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dari Indonesia, termasuk masyarakat, LSM kemanusiaan,” ujarnya.
Presiden Jokowi sempat berinteraksi dengan para pengungsi sambil memberikan bantuan dari pemerintah Indonesia. Menurut dia, bantuan dari Indonesia akan terus datang.
“Bantuan kemanusiaan ini akan kami berikan secara berkesinambungan,” kata Jokowi. (NVR)