Dilema Guru Ngaji, Antara Dapur atau Kehormatan

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Berangkat dari fakta masih banyaknya guru agama yang taraf kehidupannya masih kurang layak, rumah produksi Chanex Ridhall Pictures mencoba menyajikan fakta tersebut dalam sebuah film berjudul ‘Guru Ngaji’.

Potret buram kehidupan sehari-hari seorang guru agama ini direkam lewat sebuah kemasan yang menceritakan dilemanya seeorang guru ngaji di desa yang nyambi kerja sebagai seorang badut guna menghidupi dapur rumahnya.  Menjadi badut adalah rahasia terbesar dalam hidup sang guru ngaji karena badut yang kerap ditertawakan dan guru ngaji yang terhormat adalah dua profesi yang tidak mungkin disatukan.

“Di satu sisi, guru ngaji itu dihormati oleh masyarakat, di sisi lain ia jadi badut yang selalu jadi bahan tertawaan orang,” ujar Donny Damara, pemeran sosok Mukri, guru agama di film besutan sutradara Erwin ini di Jakarta, Senin (19/2).

Tak mudah bagi Donny untuk berupaya maksimal berperan sebagai seorang pengajar mengaji.

“Sosok ini kan jadi contoh masyarakat. Sebelum produksi, saya belajar banyak dengan guru mengaji. Komplit deh rasanya, deg-degan karena harus benar baca Al Quran sampai harus bisa akting layaknya badut,” ucap Donny.

Sang produser, Rosa Rai Djalal menjelaskan, film ini juga diadaptasi dari pengalaman pribadinya.

“Kita lihat banyak sekali keadaan kehidupan guru ngaji yang memprihatinkan. Di daerah-daerah, bahkan di Jakarta saja masih banyak guru ngaji yang double job untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya,” kata Rosa.

Lanjutnya, guru agama yang tidak pernah mematok imbalan ini masih menjadi sebuah fakta miris. Inilah yang coba ia potret dan sajikan dalam film ini.

“Guru ngaji juga manusia, harus menghidupi anak istrinya. Padahal mereka cuma terima berapa pun yang kita kasih, apa pun yang kita kasih, kadang sembako, kadang uang seadanya,” ucap Rosa.

Film ini bercerita dengan gamblang soal Mukri (Donny Damara), seorang guru ngaji di desa Tempuran. Keterbatasan ekonomi membuat dirinya mengambil pekerjaan sampingan menjadi badut sambil bermain sulap, menghibur anak-anak di pasar malam atau pun diundang ke pesta ulang tahun. Menjadi badut adalah rahasia terbesar dalam hidupnya karena Badut yang ditertawakan dan Guru ngaji yang terhormat adalah dua profesi yang tidak mungkin di satukan.

Suatu hari, Ia diminta oleh Pak Kades (Tarzan) untuk memimpin doa di acara ulang tahun anaknya. Di sisi lain Pak Kades juga meminta Koh Alung (Verdi Solaiman), pemilik pasar malam agar Mukri bersama asisten badutnya, Parmin (Ence Bagus), tampil di pesta ulang tahun tersebut.

Situasi kian rumit ketika Parmin mendorong Mukri untuk menerima tawaran tersebut. Tujuannya, agar Parmin kian dekat dengan Impiannya memiliki motor agar bisa mengantar pulang Rahma (Andania Suri) dan mengalahkan Yanto (Dodit Mulyanto).

Akhirnya, tiba jugalah hari ulang tahun anak Pak Kades. Sesaat, rias extra tebal menyelamatkan identitas Mukri dari para tamu, termasuk Istrinya, Sopiah (Dewi Irawan) dan anaknya yang juga hadir siang itu. Namun, bisakah Mukri menyembunyikan identitasnya hingga pesta usai? Atau akankah Identitasnya terbongkar? So…kita tunggu saja bersama bagaimana akhir cerita dilema kehidupan guru agama yang disuguhkan film yang akan tayang di akhir Maret 2018 ini. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.