JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Konser musik dan budaya Malam Pesona Kawanua digelar di The Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada 12 April 2025, berlangsung sukses.
Deretan penyanyi yang hampir semua berdarah Kawanua berhasil memuakau para hadirin yang datang menyaksikan acara yang diinisiasi oleh penyanyi senior Ermy Kulit itu.
Pada penampilan pertamanya, Ermu Kulit membawakan lagu asli dari Sulawesi Utara ’So Tua Ngana Sayang’.
Kemudian di lagu kedua, Ermy kulit menyanyikan lagu hist-nya berjudul ‘Kasih” diiringi oleh Tjut Nyak Deviana Daudsjah.
“Tak banyak yang tau lho ya, Profesor Tjut Nyak Deviana ini juga berdarah Manado, Ayahnya dari Aceh ibunya dari manado, jadi separo darahnya Manado. Dia ini juga keponakan saya.’ kata Wrmy Kulit.
Pada penampilan keduanya ini, Ermy Kulit berhasil mengajak Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus bernyanyi bersama dari mejanya, yang kemudian diikuti oleh seluruh hadirin.
Once Mekel yang tampil berduet dengan Connie Constantia menyanyikan lagu daerah asal Sulawesi Utara, O Ina Ni Keke’ juga tak kalah menarik.
Kedua penyanyi berdarah Kawanua itu berhasil mengajak seluruh hadirin untuk bernyanyi bersama, sehingga suasana menjadi ‘Ambyar’ karena lagu tersebut sangat populer, dan hampir semua hadirin hafal liriknya.
Salah satu Diva Indonesia, Vina Panduwinata yang ternyata juga berdarah Kawanua dari Ibundanya yaitu Albertine Supit, menyumbangkan lahu hitsnya ‘Aku Makin Cinta’ yang membuat sendu seisi ruangan.
Seperti Ermy Kulit dan Once dan Conny Constantia, Vina juga mengajak seluruh hadirin nyanyi bersama dalam suasana kesenduan.
Selain nama-nama tersebut diatas, deretan penyanyi yang tampil dalam acara Malam Pesona Kawanua yang didukung oleh Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Kebudayaan RI, Pertamina (Persero), dan Bank negara Indonesia (BN) ini juga tampil mengesankan.
Mereka adalah Vina Vivi Sumanti, Maryantje Mantouw, Vony Sumlang, Tony Wenas, Dirly, Oma rete X-Factor, dan puluhan penyanyi lainnya.
Dalam acara tersebut juga mennyuguhkan musik tradisional masyarakat Minahasa yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, yaitu Kolintang.
Selain acara musik, ada juga tarian tradisional kebesaran Makengket yang diperankan oleh 30 penyanyi, serta musik bambu khas Sulawesi Utara.
Panitia acara dari deHills Production Hendra Sinadia mengaku acara ini khusus untuk undangan, yang mana sebagian dari keuntungan acara akan disumbangkan membantu beberapa seniman musik Kawanua yang sedang dalam kondisi kurang sehat.
“Dalam 2 tahun terakhir, deHills aktif menggelar beberapa acara konser/festival music di beberapa daerah termasuk mendukung acara Konser the Piano Man oleh PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia),” kata Hendra./Ib