Film 7 Misi Rahasia Sophie besutan Starvision terbaru, karya sutradara Billy Christian yang didampingi Anggoro (peraih Piala Citra FFI 2013 untuk Penulis Cerita Asli Terbaik) ini, mengambil fenomena tentang orang-orang yang hidupnya amat berdekatan dengan dunia maya. Sosial media seperti Facebook, twitter, instagram, path, dan youtube jadi begitu penting sebagai bagian dari kehidupan mereka. Orang-orang curhat di media sosial, mengunggah foto atau video, hingga terlihat jelas apa yang mereka lakukan, terbaca dengan gamblang.
Eksistensi bukan lagi hanya di dunia nyata, tapi juga dunia maya. Kita bisa jadi baru kenal saat di dunia maya, tapi kita bisa merespon layaknya sahabat lama. Kita bisa bicara dan menulis apa saja. Kita bisa jadi apa saja. Kita bisa kenal siapa saja, dari belahan dunia mana pun. Dunia terasa semakin mengecil, dan suatu saat kita tersadar, kita tak lagi punya rahasia.
“Alhamdulillah sebagaimana biasa ketika Starvision berkarya selalu mendapatkan support besar dari artis, juga crew tentunya. Film 7 Misi Rahasia Sophie berhasil memotret fenomena remaja era social media, lengkap dengan lingkungan dan keluarganya. Pantas jadi tontonan wajib buat remaja bersama keluarga, agar memahami ‘kehidupan remaja’ secara up to date,” ujar Chand Parwez Servia selaku produser, saat jumpa pers di salah satu café kawasan Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (3/2) sore.
Film bergenre drama remaja itu menceritakan seorang gadis ceria bernama Sophie (Alisia Rininta), yang kerap mengunggah tips-tips ringan; mulai dari cara berdandan, hingga memilih aksesoris. Hal-hal yang kelihatan ringan dan mungkin “tak penting” bagi orang yang tidak seusia dengannya. Sophie berasal dari keluarga harmonis. Ia tinggal bersama Papa (Bucek) dan Mamanya (Wulan Guritno), serta dua adik perempuannya (Khansa Athaya dan Marsha Beby Clarissa).
Sophie punya sahabat, Marko (Stefan William), yang kerap dipanggilnya Komar. Berbeda dengan Sophie yang ceria. Marko lebih dingin dan tertutup, tinggal berdua dengan Mamanya (Roewina Sahertian), karena Mamanya telah bercerai dengan Papa Marko (Gary Iskak). Mereka tinggal di apartemen, yang Sophie menggambarkannya sebagai menara yang dingin, lorong yang sepi dan orang-orang yang merasa asing satu sama lain. Tapi “dinginnya” kehidupan sosial di apartemen itu tak membuat Sophie menjadi dingin. Sophie pribadi yang hangat. Ia suka mengamati para penghuni di apartemennya. Diantaranya, seorang Oma (Ambar Soedarno) dan cucunya, Imel (Pamela Bowie).
Sophie lalu mengajak Marko melakukan suatu misi. Lewat misi itu, Sophie ingin membantah kalau orang yang mengunggah video mereka ke youtube adalah orang yang egois atau narsis. Dan Sophie menamainya 7 Misi Rahasia Sophie, dan Marko pun setuju. Maka dimulailah rangkaian 7 Misi Rahasia Sophie yang isinya membantu dan peduli dengan orang di sekitar mereka. Lalu video itu diunggah ke youtube. Awalnya viewer-nya sedikit, makin lama semakin banyak. Makin lama, Marko merasa ada sesuatu di balik itu semua. Tapi ia tak tahu apa. Sophie tak pernah mau menjawab pertanyaan Marko, mengapa tujuh misi? Mengapa bukan delapan? Sophie hanya tersenyum.
“Saya ingin membuat film yang bisa menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan-kebaikan kecil dalam hidup mereka untuk orang lain. Semakin hari individu terlalu pesimis akan kehidupan pribadinya, dan terlalu sibuk untuk sekedar “memikirkan orang lain”. Setiap orang pasti mengalami bagian hidup terberat dalam hidupnya, dan saat-saat itulah terkadang sebuah “bantuan kecil” dari orang lain menjadi begitu berarti, walaupun bantuan itu hanyalah sebuah senyuman yang bisa menghangatkan hati yang sedih,” papar Billy Christian sang sutradara.
Film 7 Misi Rahasia Sophie akan rilis serentak di seluruh bioskop pada 6 Februari, tanpa mengurangi apresiasi terhadapa film ini, namun ada sedikit catatan ketika Sofie yang mengidap penyakit kanker pankreas harus menemui ajalnya setelah selesai menuntaskan misi rahasia ketujuhnya. Tergambarkan dalam scene, Sofie terbaring lemah ditempat tidur kamarnya, yang ditemani kedua orang tuanya serta dua adiknya yang telihat seperti pasrah menunggu takdir, Sofie meninggalkannya. Benar, kematian pasti datang kepada seseorang, waktunya tidak bisa diundurkan dan tidak bisa pula dimajukan.