Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta Akan Dirilis 5 Juni

oleh
oleh

film ketika 2Meskipun jatuh cinta, kadang yang terasa adalah kepedihan. Film ini mengajak kita mengasah hati, untuk merasakan Cinta Tuhan, pada saat terberat perjalanan hidup kita.

Terinspirasi dari kesuksesan buku Ketika Tuhan Jatuh Cinta “The Series” karya Wahyu Sujani, Studio Sembilan dan Leica Productions berkolaborasi dengan mem-visualisasikan bahasa teks yang penuh liku dari kisah perjalanan cinta berbalut religi seorang tokoh bernama Ahmad Hizazul Fikri ke layar lebar dengan judul yang serupa dengan bukunya: “Ketika Tuhan Jatuh Cinta”.

Film yang rencananya akan release di bioskop pada 5 Juni 2014 ini akan diramaikan oleh sederet aktor dan aktris yang sudah tidak lagi asing di dunia perfilm-man. Peraih Piala Citra 2010 Reza Rahadian akan memerankan tokoh Fikri selaku pemeran sentral dari cerita ini. Kemudian pemain watak senior Didi Petet akan mengambil peran sebagai tokoh Tionghoa “Koh Acong”, dan masih ada Renata Kusmanto, Ibnu Jamil, Aulia Sarah, Dewi Irawan, Joshua Pandelaki, dan Enzy Storia. Ada pun Andy Shafik selaku Produser film ini.

Reza Rahadian yang kali ini dihadapkan dengan tiga perempuan cantik, akan memerankan perannya sebagai seorang seniman. Lantas, siapakah perempuan yang akhirnya dihadiahkan Tuhan untuk Fikri ? Apakah Lidya yang tak putus dirundung derita akibat ulah Irul dan sangat membutuhkan bimbingan Fikri? Ataukah Leni yang akhirnya memang bercerai dari suaminya dan masih sangat merindukan Fikri? Shira yang cantik dan shalihah dan telah menggetarkan sanubari Fikri? Atau apakah Lidya, gadis dari negeri Jiran yang cantik dan kaya raya dan secara terbuka mengisyaratkan pengharapannya pada Fikri?

Fikri sangat beruntung mampu merasakan sentuhan cinta Tuhan yang berlimpah bahkan nyaris tak terbendung di kedalaman hatinya dalam liku perjuangan hidup dan cintanya pada sesama. Namun hidup selalu merupakan pilihan, bukan? Dan apakah kita siap, Ketika Tuhan Jatuh Cinta kepada kita ? Karena cara Tuhan jatuh cinta kepada kita tidak selamanya dalam bentuk keindahan, tetapi bisa juga dalam bentuk cobaan yang tidak terduga. Langkah yang tepat adalah tetap tegar, tabah dan dengan hati yang ikhlas. Karena cinta-Nya, Dia menciptakan kita. Karena tujuan cinta, kita mendatangi-Nya. Demi cinta pula, kita menghadap-Nya.|Edo (Foto Istimewa)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.