JAKARTA, VoiceMagz.com – Walau akhirnya Lembaga Sensor Film (LSF) tetap memasukan film ‘Lima’ ke dalam klasifikasi film 17 tahun ke atas, sebuah jalan tengah agar film ini bisa dinikmati oleh usia di bawahnya coba diberikan Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP), Yudi Latief.
“Kita berharap ada keajaiban sampai detik-detik terakhir. Tapi kalau tidak, barangkali film ini masih bisa ditonton bersama keluarga dengan pendekatan masing-masing,” ujar Yudi usai Premiere film ‘Lima’ di Jakarta, Rabu (30/5).
Ia sepakat jika pendampingan keluarga menjadi sebuah solusi yang ‘aman’ bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun menonton film ini.
“Pendampingan orang tua saya rasa perlu untuk mengatasi problem-problem ketakutan yang tidak perlu,” ucapnya.
Soal alasan LSF tetap mengkategorikan film yang disutradai oleh lima sutradara ini di klasifikasi usia 17 tahun, Yudi menduga jika LSF mencoba melihat skenario terburuk jika film ini ditonton oleh anak-anak di bawah 17 tahun akan membawa efek buruk.
“Tapi saya kira, di ujung skenario terburuk itu kita masih bicara soal positive thinking. Anak-anak muda sekarang punya kecerdasannya masing-masing untuk menafsirkan tidak se-naif apa yang kita khawatirkan. Tapi demi amannya, pendampingan orang tua lebih baik,” pungkas Yudi.
Hal senada juga dikatakan Syaharani, salah satu pengisi suara dalam soundtrack film ‘Lima’. Penyanyi jazz ini juga sepakat keluarga harus diikutkan dalam menonton film ini.
“Lebih baik jika keluarga ikut, akan semakin bisa membantu memberikan pemahaman,” ucapnya.
Film yang mengambil cerita pemaparan mengenai keragaman karakter dalam sebuah keluarga yang menggambarkan lima sila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini tayang mulai 31 Mei 2018. (NVR)