Rapper cewek nan mungil asal kota solo ini memulai karirnya sejak usia 13 tahun. Sadar akan kemampuan bernyanyinya yang membutuhkan panggung eksistensi, maka sejak 2006 silam Lady Gan hijrah ke Jakarta. Dengan harapan karir musiknya akan lebih bersinar di dikemudian hari.
Selain mahir membawakan lagu-lagu rap dan hip-hop, ternyata lulusan FISIP UI jurusan ilmu komunikasi ini juga jago membawakan lagu lagu pop, atau bahkan gabungan dari berbagai undur music serpert pop dengan disco atau bahkan dengan unsur-unsur etnik.
Perpindahannya ke Jakarta ternyata tidak sia-sia, setelah sebelumnya pernah meluncurkan single Aku Cinta Indonesia, kini Lady Gan bekerjasama dengan label Demajors merilis Album perdananya yang bertitel “MANTRA” di Escobar Kemang Jakarta Selatan pada Jum’at 11 April 2014.
Dalam Album Hip-hop perdanyanya ini banyak menggabungkan berbagi jenis musik untuk melengkapi 13 lagu didalamnya. Unsur etnik juga dimasukkan dalam lagu Holygan, Mantra, Hataz, baby dan Aku cinta Indonesia. Tidak tanggung tanggung, bahkan dalam lagu Jangan menyerah Lady Gan mengajak pesinden untuk menyempurnakan karyanya.
Selain itu di lagu Menderita rapper mungil ini juga memasukkan unsure pop disco dengan hip-hop trap yang dikombinasikan dengan warna etnik. Sementara di lagu Kelas Inspirasi Lady Gan memasukkan instrument suling dan gamelan yang menggambarkan imajinasi suasana di pagi hari. Inspirasi liriknya diperoleh dari email Bapak Anis Baswedan saat menjadi relawan ‘Kelas Inspirasi’, yaitu sebuah program yang menanamkan pentingnya sebuah cita-cita kepada murid murid SD.
Beberapa musisi turut digandeng dalam penggarapan album ini, diantaranyaJahanam of Jogja Hip Hpop Foundation, Wayang Hip-hop Ge Pamungkas, Edgar dan Marsya Gusman. Sedang CDnya sendiri dibandrol seharga 50 ribu rupiah. Separo dari hasil penjualannya akan disumbangkan kepada anak-anak penderita kanker melalui Yayasan pita kuning Anak Indonesia (YPKAI C3). Irish
