DEPOK, VoiceMagz.com – Mungkin sudah banyak yang lupa dengan nama Alexander Pulalo. Eks pemain timnas yang sempat berseragam Pelita Jaya, Persija Jakarta, Persib Bandung hingga Semen Padang ini kini mengalami nasib tak secemerlang seperti di masa jayanya.
Di masa jayanya, Alexander Pulalo termasuk salah satu pemain handal. Bersama Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi, Bima Sakti, pria yang akrab disapa Alex Pulalo ini adalah jebolan PSSI Primavera. Ia dikenal sebagai bek yang tidak mengenal kompromi dalam menghadang pergerakan lawan di lapangan hijau.
Kini takdir berkata lain, setelah tidak lagi tampil sebagai pemain profesional, Alex menjalani masa-masa yang sulit. Sempat menjadi supir di sebuah TV swasta hingga menjadi pemain sepakbola antar kampung (tarkam) dan kini pria berusia 44 tahun ini tengah menganggur.
Mirisnya, sang istri, pergi setelah ia tak lagi menjadi pemain bola profesional. Ia kini hanya ditemani seorang anak perempuannya di rumahnya di kawasan Sawangan, Depok.
Tak banyak yang tahu nasib pilu Alex ini, sampai saat ia muncul di sebuah acara reality show ‘Uang Kaget’ di sebuah TV swasta pada Sabtu, (17/2) lalu.
Dalam acara tersebut, ia diberi waktu selama 33 menit untuk menghabiskan uang Rp12 juta yang disodorkan oleh Mr. Money, host acara ini. Ia didampingi seorang co-host yang bertugas memandu dan mengarahkannya agar waktu yang terbatas itu bisa digunakan semaksimal mungkin.
Dalam edisi spesial ‘Uang Kaget’ ini Alex ditemani co-host Soraya Rasyid. Soraya sendiri tak kuasa menahan keharuan saat menemani Alex berbelanja.
“Sangat bangga saya bisa bertemu dan menemani belanja seorang sosok mantan pemain timnas yg pernah ikut mengharumkan sepakbola Indonesia yaitu Alexander Pulalo yg sekarang kehidupannya terpuruk,” ucapnya di akun instagramnya @sorayarasyid12.
“25 tahun beliau mengabdi kepada indonesia, membela team sepakbola Indonesia tapi sekarang kehidupan beliau sangatlah terpuruk,” ucapnya dalam caption foto lainnya bersama Alex.
Untuk diketahui, pemain kelahiran Papua ini memang sempat membela Timnas Indonesia bersama Ponaryo Astaman di tim Piala Asia 2004.
Sempat menjadi rebutan tim-tim terbaik Indonesia, ia termasuk pesepakbola bergaji tinggi. Namun, roda nasib berputar kurang baik untuknya. Setelah masa jayanya usai, kehidupannya pun berputar drastis. Tanpa pekerjaan tetap, ia jatuh miskin dan hanya punya satu rumah sisa-sisa kejayaannya sebagai pesepakbola. (NVR)
