JAKARTA, VoiceMagz.com – Sembilan gerobak kopi tampak berjajar rapi di depan Gedung Sirca yang selama ini jadi kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Di setiap gerobak tersebut tampak para barista meracik kopi untuk disajikan pada masyarakat secara gratis di sore hari jelang berbuka puasa.
Kopi andalan yang disuguhkan para barista dalam ini adalah Kopi Bukit Tempurung yang berasal dari Jambi, dan Kopi Tondok Lemo yang berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Barista yang membuatkan kopi di gerobak-gerobak tersebut merupakan barista yang juga secara otodidak mengolah kopi, rasa yang disajikan pun tidak berbeda jauh dari kopi-kopi sekelas kafe.
Ini adalah bagian dari acara pengembangan program ekonomi dengan memberdayakan mustahik BAZNAS melalui bantuan modal usaha berjualan Kopi Kampung yang menawarkan konsep minuman kopi kekinian.
Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan, Kopi Kampung diharapkan bisa meningkatkan derajat penjual kopi agar lebih profesional dan menyuguhkan kopi-kopi dari daerah sebagai produk kopi yang dijualnya.
“BAZNAS mendorong pengentasan kemiskinan dalam bentuk pemberian akses untuk terus menumbuhkan usaha yang meliputi modal, pendampingan produksi, dan pemasaran,” kata Bambang di acara Launching Kopi Kampung, Selasa (28/5).
Secara simbolis, bantuan diberikan kepada 10 mustahik yang berjualan di sekitar Jabodetabek. Bantuan yang diberikan berupa modal usaha paket Bicycle Coffee seperti Kettle, thermos, kertas saring, dripper, french press, scale, toples empat buah, grinder manual, Kompor, apron, produk kopi, dan alat nadi pos.
“Para penerima manfaat zakat ini juga akan diberikan pelatihan, motivasi usaha dan pelatihan sebagai barista,” papar Bambang.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik menambahkan, para penerima manfaat ini juga ikut memperkenalkan kopi-kopi hasil produksi mustahik binaan BAZNAS yakni Kopi Bukit Tempurung di Jambi dan Kopi Tondok Lemo di Tana Toraja.
Dengan pemberian bantuan ini, mustahik yang tadinya tidak memiliki usaha dan penghasilan, bisa mendapatkan pemasukan dari menjalankan usaha ini mencapai Rp3.000.000, – Rp4.000.000,- per bulan.
“Dengan menjalankan usaha ini mustahik dapat meningkatkan taraf hidupnya,” kata Irfan.
Pada 2017 lalu, BAZNAS juga telah memberikan bantuan modal usaha kepada pedagang kopi keliling sebanyak 50 mustahik di wilayah Jakarta. BAZNAS juga melaksanakan kegiatan pembinaan, tidak hanya di hilir tapi juga dihulu kepada petani kopi.
“Semoga usaha yang dijalalankan ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sehingga usaha mustahik dapat terus tumbuh dan bermanfaat,” pungkasnya. (NVR)