DENPASAR, VoiceMagz.com – Akhirnya, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), mahakarya anak bangsa yang menjadi salah satu patung tembaga terbesar di dunia dan patung tertinggi ketiga di dunia ini diresmikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan patung yang berdiri megah di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9/2018) malam. Patung setinggi 121 meter yang dikerjakan secara sinergis oleh Alam Sutera dan pematung I Nyoman Nuarta.
Saat proses pembuatannya, Patung GWK telah menjalani serangkaian tes, antara lain windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala dan soil test.
Konstruksi patung dibuat dengan material tembaga dan kuningan, ditopang 21.000 batang baja dengan berat total 2.000 ton dan jumlah baut sebanyak 170.000 buah. Adapun periode konstruksi berlangsung mulai Agustus 2013 hingga Juli 2018.
“Saya tadi diberikan penjelasan jika patung ini lebih tinggi dari pada Patung Liberty di Amerika Serikat,” kata Presiden dalam sambutannya saat acara Peresmian Patung GWK, Sabtu (22/9).
Selesainya mahakarya ini, lanjut Presiden, bukan hanya membanggakan rakyat Bali, tapi juga membanggakan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini menurutnya membuktikan sebagai bangsa yang besar, Indonesia bukan hanya mewarisi karya-karya besar peradaban bangsa masa lalu yang indah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
“Tapi di era kekinian bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru, yang juga mengagumkan kita semua, yang juga diakui dan dikagumi dunia,” lanjutnya.
Kepala Negara juga menuturkan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, pengembangan seni budaya harus dipadukan dengan teknologi.
Seperti halnya Patung GWK yang juga memadukan karya seni budaya bangsa Indonesia, terutama seni budaya Bali dengan kemajuan teknologi, dengan riset, dengan ilmu pengetahuan yang baru.
“Dengan perpaduan itu, patung GWK ini akan mampu bertahan selama kurang lebih 100 tahun dan saya yakin 100 tahun lagi patung GWK akan tetap menjadi karya peradaban yang dibicarakan, yang menjadi kebanggan bangsa dan menjadi warisan kebudayaan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Presiden pun memberikan apresiasi kepada I Nyoman Nuarta atas gagasan besar, keberanian, dan ikhitiarnya selama ini. Tak hanya itu, Presiden juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan patung setinggi 121 meter ini yang mulai dibangun sejak 28 tahun yang lalu.
“Saya melihat patung ini bukan hanya menjadi ikon budaya Bali atau ikon pariwisata Indonesia, tapi menjadi tapak sejarah. Bangsa kita akan mampu melahirkan karya-karya besar jika kita berani memulai dengan ide-ide besar,” ujarnya.
Usai diresmikan, GWK akan langsung menjadi tempat acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Momen ini juga akan digunakan menjual pariwisata Indonesia.
“Ada tiga besar paralel bank yang ada di sini, promosi dan ketiga paket wisata itub menjual tujuh destinasi dengan 63 paket wisata, 33-nya wisata di Bali. Sampai dengan saat ini jumlah yang visit 3.200 ke website, jumlah yang booking 302 atau 9 persen,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat konferensi pers di GWK Cultural Park, Sabtu (22/9).
Arief menambahkan jumlah pemesan paket wisata melalui situs tersebut termasuk kategori tinggi. Dia optimistis paket-paket wisata yang ditawarkan itu bakal laris saat event IMF-World Bank Annual Meeting 2018 berlangsung.
“Sembilan persen itu relatif tinggi, event-event MICE pembelian paket wisata 50-60 persen dilakukan ketika go show. lebih dari 60-70 persennya dilakukan di MICE-nya dilakukan. Jangan khawatir paket yang kita jual itu yang biasa dijual,” terangnya. (NVR)