VOICEMAGZ,Jakarta.Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) untuk pertama kali hadir di perhelatan musik Java Jazz 2017 di Kemayoran, Jakarta Utara, 3-5 Maret 2017.
Menurut Ketum PAPPRI, Tantowi Yahya kehadiran booth PAPPRI pada festival musik bergengsi di tanah Tanah Air ini sebagai langkah positif. Kehadiran kami (PAPPRI)
bukan sebagai penyelenggara tapi sebagai peserta.
“Kehadiran PAPPRI di Java Jazz 2017 ini sebagai upaya untuk mendekatkan organisasi profesi tertua ini dengan masyarakat. Disana nanti kita akan ada satu booth yang lumayan besar, dan akan ada pula panggung kecil yang nantinya akan diisi oleh para artis PAPPRI yang pengurusnya semua artis ini, baik tampil secara band maupun hanya dengan iringan piano/keyboard maupun instrument lain”, Jelas Tantowi selaku (Ketua Umum Pappri), saat ditemui disela-sela kesibukannya sebagai legislator di Gedung DPR RI. Senin (13/2/2017).
“Selain itu akan ada pula pameran foto atau fideo kegiatan PAPPRI dan pencapaiannya, utamanya selama periode 5 tahun terakhir ini. Ini bagus karena jadi salah satu program sosialisasi kita kepada masyarakat, sebab salah satu misi PAPPRI juga harus berguna bagi masyarakat.” Tambah Tantowi.
Banyak hal yg telah dicapai oleh PAPPRI era kepemimpinan Tantowi Yahya, diantaranya peran aktif PAPPRI sebagai inisiator lahirnya Undang Undang Hak Cipta 2014. Mendorong lahirnya KEPPRES tentang “Hari Musik Nasional” era Presiden SBY. Meskipun Hari Musik Nasional telah diusulkan era kepemimpinan sebelumnya yaitu Dharma Oratmangun di era Presiden Megawati.
Jabatan Tantowi Berakhir Seiring Pengangkatannya menjadi Dubes RI di New Zealand
April 2017 ini Jabatan Tantowi sebagai Ketua Umum PAPPRI akan berakhir, oleh karena itu dalam pertengahan Maret 2017 ini akan menggelar Konggres untuk mencari Ketua Umum Pappri yang baru. Meskipun hampir semua pengurus DPP dan DPD PAPPRI masih menginginkan beliau menjabat satu periode lagi, namun Tantowi menolak. Sebab dalam bulan Maret ini juga beliau akan menduduki pos barunya sebagai Duta Besar RI untuk New Zealand.
“ Tahun ini tahun terakhir saya menjabat Ketua Umum PAPPRI, nggak terasa saya sudah 5 Tahun menjadi Ketua Umum PAPPRI dan April nanti masa tugas saya berakhir, meskipun hampir seluruh DPD dan DPC meminta saya untuk memimpin 1 periode lagi namun saya keberatan, karena saya mendapat kepercayaan oleh pemerintah untuk mengemban tugas Negara yaitu sebagai Duta Besar RI di Wellington New Zealand pada Maret besok”, terang Tantowi lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama, pria kelahiran Indralaya, Sumatera Selatan, 29 Oktober 1960 ini juga menyampaikan keinginanya untuk menggelar Konggres PAPPRI pada pertengahan Maret ini sebagai amandat AD/ART organisasi.
Ketika ditanya oleh awak media tentang calon pengganti dirinya Tantowi menjelaskan.
“Ada beberapa calon yang muncul dan diusulkan oleh anggota maupun pengurus PAPPRI, diantaranya ada Dwikki Dharmawan yang sekarang menjabat Ketua Umum LMK PAPPRI, dan juga Ketua Umum AMI Awards. Kemudian ada Anang Hermansyah, Ayu Soraya yang kini menjabat Ketua DPD PAPPRI DKI dan mumcul pula nama Hendro Priyono, Namun demikian kita belum melakukan audiensi dengan para kandidat yang muncul tersebut”. ”.Tutup Tantowi.
Memang memimpin sebuah Organisasi non profit seperti PAPPRI bukan perkara mudah, Pintar saja juga belum tentu cukup, terkenal juga belum tentu cukup, tetapi juga harus punya uang untuk menjalankan organisasi ini.//Irish