JAKARTA, VoiceMagz.com – Belum banyak yang tahu jika artis era 80-90an ini punya kesibukan baru. Bahkan kesibukan barunya ini membuat adik kandung artis senior Minati Atmanagara ini ‘bernafsu’.
Namun jangan salah duga, ‘bernafsu’-nya Chintami Atmanagara ini lebih kepada passion-nya sebagai seorang desainer yang mengkhususkan diri mendisain busana berbahan batik.
“Selama karir saya bernyai dan akting dulu, jarang sekali saya pakai busana berbahan batik. Jadi sekarang, saat saya coba jadi desainer ‘nafsu’ banget bikin dari bahan batik,” ujar Chintami di sela-sela pembukaan pameran Tribute to Batik Indonesia, ‘The Art of Rembang’ di PASARAYA, Jakarta, Jumat (5/10).
Diceritakannya, kemampuan mendesain busana dimilikinya secara otodidak. Sejak SMA ia kerap melihat ibunya menjahit pakaian.
“Tapi bikin pola saya nggak bisa, ada orang yang khusus bikin pola. Saya hanya punya taste untuk mendisain. Ilmu itu saya dapat dari bu saya. Dan sebenarnya yang punya ilmu menjahit itu ya Minati karena dia sekolahnya di SMK Busana,” beber artis yang akrab disapa Tami ini.
Desain-desain batiknya ini kini diwujudkannya dalam merk ‘Nagara by Chintami Atmanagara’ yang fokus pada busana dari kain-kain asal Indonesia.
Tami juga mengaku menyukai Batik Lasem karena memiliki ciri khas yang unik yakni motifnya sangat klasik, lebih detail dan masih dikerjakan secara tradisional.,
Walau terbilang baru dalam dunia fashion, Tami tak ingin asal-asalan dalam mendisain karyanya.
“Jangan hilang corak Indonesianya. Jangan terlalu ramai dengan tambahan-tambahan aksesoris,” pesannya.
Kehadiran Tami sendiri berkaitan dengan memeriahkan Hari Batik Nasional. Dimana PASARAYA menggelar acara tahunan bertajuk ‘Tribute to Batik Indonesia’ mulai 2 hingga 31 Oktober 2018.
Tahun ini, PASARAYA khusus mengangkat tema ‘The Art of Rembang’ dengan menghadirkan 60 booth bazaar dan pameran ragam produk unggulan khas Rembang seperti Batik Tulis Lasem, Kerajinan dari Kulit Ikan Pari, Rajut, dan produk hasil karya UKM lainnya di lantai dasar Gedung A, B dan Conneting Area PASARAYA.
Opening Ceremony dilakukan secara resmi pada Jumat (5/10) dengan dihadiri Bupati Rembang Abdul Hafidz, Wakil Bupati Rembang, Bayu Andrianto, CEO PASARAYA Medina Latief Harjani, Dona Latief, jajaran Pemkab Rembang dan beberapa pendukung acara seperti Poppy Dharsono, Chintami Atmanagara, Dina Lorenza dan Inggrid Kansil.
“Kami sebagai pelopor Pasar Batik Modern yang pertama dan terbesar di Indonesia, selama hampir 45 tahun terus konsisten dengan core bisnis Batik dan handicraft yang menjadi signature of PASARAYA terus mengikuti perkembangan zaman saat ini. Kami terus tumbuh mengikuti permintaan pasar dimana saat ini kaum muda milenial kreatif menjadi sasaran utama kami,” ujar CEO PASARAYA, Medina Latief Harjani. (NVR)