Harry Koko dan Agi Sugianto Berharap Agar Pemerintah Segera Terbitkan Ijin Konser

oleh
oleh

Bogor, Voicemagz.com- Selama Pandemi Covid-19, Industri musik sangat terpuruk. Hal itu diakui oleh produser musik Agi Sugianto serta promotor pertunjukan musik Koko Harry Santoso, saat menyampaikan paparannya dalam acara Diskusi Media dan pelaku Industri Hiburan bertajuk”Recovery Industri Hiburan Di Era New Normal”, yang diinisiasi oleh PWI Jaya Sie Musik Film dan Lifestye, di Jambuluwuk Resort, Ciawi, Bogor pada Sabtu 22 Agustus 2020.

 

Agi Sugianto yang memproduseri beberapa artis diantaranya Trio Macan dan  T-Vive ini mengaku bahwa selama pandemi ini dirinya mengalami kerugian yang cukup besar. hal ini dikarenakan kegitan manggung (off air) tidak ada.

” Hitung saja, jika Trio Macan sekali manggung dibayar 70 juta, dalam sebulan katakanlah 4 kali, maka jika dihitung dari bulan maret sampai sekarang sudah berapa juta ratus juta kerugiannya,” jelas Agi.

lebih lanjut Agi menambahkan, ” Penghasilan utama artis saya  80 persen berasal dari hasil konser. Jadi kalau mereka tidak ada konser ya nggak ada pemasukan, meskipun kita sudah mensiasati  secara digital, tetapi tetep saja 70 persen hasil digital itu tergantung dari hasil konser artisnya. Jadi  saya berharap masalah cepat selesai, dan dunia hiburan khususnya industri musik bisa kembali bergerak”, terang Agi.

 

Meskipun begitu, Agi mengaku selama New Normal ini ia  tetap beraktifitas, salah satunya adalah dengan me re-branding Trio Macan dengan personil barunya. Seperti misalnya menempelkan dengan beberapa acara TV, dengan Youtuber dan menjejaki kemungkinan konser virtual.

” Selama pandemi Covid-19 inin saya berupaya me re-branding Trio macan dengan personil barunya. saya berusaha dengan menempelkan pada acara-acara TV, kemudian juga dengan para youTuber. Selain itu saya juga sudah menemui mas Donny Hardono, untuk mengkonsep Trio macan agar bisa tampil di Konser 7 Ruang yang selama ini dilakukan oleh mas Donny. Beliau sudah setuju,” tambah bos Pro Aktif itu.

 

Hal senada juga disampaikan promotor musik kondang Harry Koko Santoso. Harry Koko mengaku bahwa ada lebih dari 900 ribu konser yang batal akibat pandemi Covid-19 ini.

“Setidaknya dalam sehari di Indonesia ada sekitar 5000 konser, dalam sebulan berarti ada 150 ribu konser. Jika dihitung sampai sekarang yaitu selama  total selama 6 bulan masa pandemi ini, minimal ada sekitar 900ribu konser yang gagal diselenggarakan.  kalau ini masih berkepanjangan, setidaknya ada lebih dari 1,5juta konser yang tidak terselenggara,” ujar Koko Santoso.

 

Lebih lanjut  Harry Koko menambahkan ” Dari  34 propinsi di Indonesia, terdapat 500 lebih  Kabupaten/Kota, dan 6000 lebih kampung/Kelurahan. Anggap saja satu kelurahan itu  minimal mempunyai satu (1) group band, kemudian setiap band minimal beranggotakan empat (4) personal, jadi setidaknya diseluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke  minimal Ada 76 ribu grup band  yang nganggur selama pandemi,” tambah bos dari Deteksi Production itu.

Menurut harry Koko, kalaupun ada sumber pemasukan lain diluar konser musik, seperti dari YouTube misalnya, menurut Harry Koko belum bisa menjadi andalan. “YouTube belum menjadi tuan rumah Musik Indonesia. Oleh karena itu, ia  meminta perhatian serius dari Pemerintah untuk segera memberikan solusi atas keadaan yang sangat menyulitkan ini.

Apa yang terjadi saat ini, sesungguhnya adalah masalah ekonomi, dan kami tidak ingin terjebak dengan kondisi ini. Protokol kesehatan itu bukan sekedar pake masker, jaga jarak dan lainnya, tapi harus ada jalan keluarnya juga”,  tambah Koko

” Salah satu caranya dengan misalnya setiap Pemerintah Kabupaten/Kota kemudahan penggunaan venue dengan harga yang sepantasnya. Atau kalau mungkin digratiskan, serta kelonggaran pajak tontonan. Dengan tetap mematuhi standar kesehatan yang ada,” pungkas Koko.

Selain Agi Sugianto dan Harry Koko, dalam diskusi tersbut juga menghadirkan narasumber lain seperti,  Djonny Sjafruddin (Ketua GPBSI),, Inggrid Wijanarko, Roy Jeconiah, Derry 4 Sekawan, Alicia Johar(Ketua Umum PARFI) dan Bagiono Prabowo, (Ketua PAFINDO)/Irish

 

No More Posts Available.

No more pages to load.