
JAKARTA, VoiceMagz.com – Bursa dagang aset digital, Tokocrypto resmi mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Mengusung visi menjadi bursa dagang aset digital terbesar di Indonesia, Tokocrypto mulai melakukan edukasi kepada publik, menjalin relasi dengan komunitas serta secara aktif melakukan komunikasi dengan pemerintah sebagai pembuat regulasi.
“Teknologi blockchain telah berkembang cepat dalam beberapa tahun terakhir. Tak sedikit yang menyatakan blockchain merupkan teknologi revolusioner berikutnya. Oleh karenanya, Tokocrypto hadir menjadi bursa dagang aset digital terdepan di Indonesia,” ujar Founder dan CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai usai launching IN BLOCKS Conferene 2018 di Jakarta, Sabtu (15/9).
Beroperasi sejak Mei 2018, Tokocrypton pun perlahan mulai menyalurkan informasi, edukasi dan penyeimbangan terkait digital aset dan blockchain di Indonesia.
Pihaknya, lanjut Kai, sadar jika isu keamanan dan pengetahuan publik masih sangat terbatas, khususnya terkait bursa dagang terbatas untuk aset digital. Karena itulah, Tokocrypto menghadirkan platform sederhana dan mudah dipahami, dapat melakukan transkasi secara cepat dan tentu saja aman.
“Sebagai bentuk nyata menjadikan platform ini terdepan dalam perdagangan aset digital, Tokocrypto memperkenalkan apa yang disebut Ekosistem Tokocrypto. Ekosistem yang dimaksudkan adalah tiga fungsi penting yang saat ini telah berjalan dan terus dikembangkan, yaitu News, Outreach, serta yang akan segera diluncurkan, yakni Launchpad,” lanjut Kai.
Dijabarkannya, Toko News sebagai bagian dari ekosistem ini bertujuan menghubungkan orang Indonesia dengan informasi terkini terkait dunia aset digital yang terjadi di seluruh dunia dan akan berkolaborasi dengan berita lokal dan mitra media untuk menghadirkan konten yang dapat diandalkan dalam bahasa Indonesia.
Lalu, Toko Outreach sendiri memungkinkan individu maupun kelompok komunitas berkumpul dan berbagai pengetahuan teknis tentang aset digital dan teknologi blockchain.
“Tak hanya itu, Tokocrypto juga siap berkerjasama dengan berbagai universitas di Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang peluang dan pemanfaatan teknologi blockchain, termasuk menerima mahasiswa untuk magang di Tokocrypto pada bidang ilmu yang sejalan,” ujar Kai.
Selain itu, lanjutnya, Tokocrypto juga akan terus bekerjasama dengan komunitas blockchain dan aset digital yang ada di Indonesia, seperti Etherium Indonesia, Indonesia Blockchain Network (IBN), dan lainnya. Tokocrypto juga bekerjasama dengan partner lainnya, salah satunya Infonesia yang memungkinkan Tokocrypto untuk melakukan komunikasi dua arah dengan publik melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di platform tersebut.
“Dan ajang IN BLOCKS 2018 ini sendiri merupakan salah bentuk nyata dari Toko Outreach,” paparnya.
Sedangkan ekosistem ketiga, yakni Toko Launchpad merupakan sarana bagi publik mendapatkan akses untuk berpartisipasi dalam proyek aset digital yang ada di dalam maupun di luar Indonesia, serta untuk memberikan platform bagi para pelaku blockhain maupun aset digital di Indonesia memulai proyek mereka sendiri.
“Toko Launchpad diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mereka yang masih awam untuk mengenal lebih jauh dunia aset digital. Toko Launchpad akan memanfaatkan keahlian dalam hal teknis, pemasaran, operasi dan pengembangan bisnis dari seluruh dunia untuk memberikan panduan kepada proyek-proyek yang potensial,” ujar Kai lagi.
Sedangkan kehadiran Tokocrypto yang ditandai konfrensi blockchain terbesar di Indonesia tahun ini, INBLOCKS 2018 akan mempertemukan para penggiat teknologi, pelaku bisnis, dan tentu saja mereka yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang blockchain, plus juga dapat menjadi wadah menjalin relasi.
Ada 10 orang pembicara ahli dari masing-masing bidang yang berbicara dalam ajang ini, antara lain Brian Cheong Pendiri dan President dari TTC Protocol, Jake Goh selaku Pendiri dan CEO dari Rate3 Network, Jody Ong selaku CEO dari BridgeX.
“Dengan potensi besar yang dimiliki, serta dukungan regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah, Indonesia kini berpotensi menjadi blockhain hub di Asia Tenggara. INBLOCKS 2018 diharapkan dapat menjadi ajang mempertemukan para pelaku industri blockchain, baik dari Indonesia maupun luar, serta menjadi ajang pemahaman bagi publik secara umum tentang blockchain itu sendiri,” pungkas Kai. (NVR)