Wartawan musik senior yang satu ini namanya memang sudah tidak asing lagi dikalangan para musisi atau seniman musik. Beliau berkiprah sebagai wartawan musik sudah dimulai sejak 38 tahun silam, atau tepatnya sejak tahun 1975 di majalah musik TOP. Dengan pengalamannya menulis berita musik dan bergaul dengan orang-orang di kalangan musik selama 38 tahunitu, maka sangatlah pantas jika perjalanan karir jurnalistiknya Theodore KS ini didokumentasikan kedalam sebuah buku.
Buku karya Theodore KS setebal 301 halaman yang diberi judul “Rock n’Roll Industri Musik Indonesia dari analog ke Digital” yang dirilis pada 26 Januari 2014 di Gramedia Pondok Indah ini, banyak memuat histori musik di Indonesia secara global. Akurasi data yang disampaikan cukup sahih, tetapi menurut saya masih perlu adanya sedikit sentuhan penyempurnaan agar lebih mudah dicerna oleh kalangan masyarakat umum.
Secara pribadi saya sangat mengapresiasi lahirnya buku ini, karena dengan adanya jurnalis yang membukukan histori musik di Indonesia, berarti ada satu lagi referensi penulisan bagi rekan-rekan wartawan musik yang lain, diantara referensi-referensi yang ada selama ini. Utamanya bagi wartawan muda yang ingin mempelajarai histori perjalanan industri musikdi Indonesia.
Tetapi terus terang saja, saya agak sedikit bingung dengan peletakan beritanya. Ada kesan kurang fokus, misalnya ketika ada satu bab yang bercerita tentang lahirnya PAPPRI, ASIRI,KCI dan organisasi lainnya, tidak membedah secara fokus apa dan bagaimana serta untuk apa organisasi ini lahir, serta apa pula manfaatnya organisasi ini lahir bagi kalangan seniman baik pencipta lagu,penyanyi maupun pemain musiknya. Ada kesan alur ceritanya dari bab ke bab lain lompat-lompat pembahasannya. Pendek kata menurut saya lebih mirip kumpulan data dan catatan yang yang dibukukan. Alurnya kurang bisa bercerita sebagai sebuah buku yang ceritanya mengalir secara berkesinambungan dari lembarpertama hingga lembar-lembar berikutnya.
Untuk menggarap kumpulan data atau catatan-catatan yang kemudian dijadikan buku memang tidaklah mudah, sangat dibutuhkan seorang editor yang benar-benar paham akan isi dari materinya. Jika si editor tidak paham akan data yang ditulisnya, maka sudah pasti isi buku yang sesungguhnya bagus serta ditunjang akurasi data yang sahih, bisa menjadi kurang greget, hambar, atau (cemplang) dalam bahasa Jawa.
Apapun itu, sekali lagi kami sampaikan bahwa buku berjudul “Rock n’Roll Industri Musik Indonesia dari analog ke Digital” karya Sahabat saya, senior saya dan Guru saya Theodore KS ini meskipun belum mencakup atau mewakili perjalanan Industri Musik secara menyeluruh, saya anggap cukup lengkap. Sangat layak untuk dijadikan referensi untuk tulisan-tulisan musik yang lain. Secara pribadi saya berharap, untuk cetakan berikutnya sudah ada penyempurnaan-penyempurnaan yang baik, baik secara tulisan maupun yang lainnya.
Bagi pecinta musik maupun pemerhati musik, buku karya penulis lirik lagu ‘Rumah Kita’ (God Bless) dan ‘Selamat Pagi Indonesia’ (God Bless) ini, menurut saya layak dibeli untuk menambah wawasan musik anda. Selain itu, buku ini juga sangat pas untuk dijadikan koleksi di rak buku anda. Selamat buat Mas Theodore KS atas diluncurkannya buku berjudul “Rock n’Roll Industri Musik Indonesia dari analog ke Digital” , Semoga bisa menginspirasi teman teman wartawan yang lain untuk menulis buku.//Irish