“CRUSH” Film Cherrybelle ke Dua

oleh
oleh

CherrybelleMelengkapi deretan film layar lebar yang mengangkat kisah penyanyi atau grup band, sekaligus ikut memerankan sesuai namanya. Setelah raja dangdut H. Rhoma Irama, Sherina Munaf, Joshua, The Changcuters, Ungu, serta Noah yang lebih ke film documentary. Kini hadir film ke-2 girlband Cherry Belle bertajuk “Crush”, yang sebelumnya pernah membintangi “Love Is You” pada tahun 2012 silam.

Film Crush karya Rizal Mantovani besutan Brainstorminc Entertainmen Indonesia, mengisahkan perjalanan Cherrybelle yang sekaligus diselipkan bumbu percintaan dan konflik, mulai dari kehadiran pelatih baru mereka, Andre (Deva Mahenra) yang memilih keluar agar tidak mengganggu hubungan profesional karena ada yang suka, hubungan Angel dengan kakaknya, Karen (Yuanita Christiani) yang kurang harmonis, sampai menandai Anisa Rahma keluar pun menjadi bagian kisah film ini.

Proses pengambilan gambar “Crush” dilaksanakan dalam waktu yang cukup padat selama sebulan dengan waktu persiapan kurang lebih enam bulan penuh, dengan lokasi syuting di Jakarta, Banyuwangi dan Australia. Girlband yang terdiri dari gadis-gadis muda belia dan energik, yaitu Cherly, Angel, Gigi, Christy, Felly, Kezia, Steffy, dan Ryn ini, pandai beradu akting dengan Deva Mahenra, Yuanita Christiani, dan Indro Warkop.

Meski memasukkan lagu-lagu Cherrybelle, Rizal tidak lantas menyebut karyanya ini sebagai film musikal. “Mereka (Cherrybelle) berperan sebagai diri mereka sendiri, tapi disini ceritanya fiktif tentang keinginan belajar koreo dan seorang pelatih ganteng,” katanya di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (7/4).

Crush yang akan beredar di bioskop mulai tanggal 10 April 2014, ada sesuatu yang menarik terlihat dalam film Cherrybelle ini. Usia memang tak pernah mundur, Cherrybelle makin beranjak dewasa. Untuk tetap menjaga eksistensi sebagai girlband yang berkualitas di tanah air, mereka membuktikan diri melalui sebuah perubahan untuk berkembang ke step selanjutnya.

Cherrybelle sudah tidak lagi berkiblat ke Korean Style, mereka memasukan unsur etnik untuk memajukan budaya lokal, baik kedalam aransemen musik, koreo maupun fashion style yang terlihat Indonesia banget. Seperti tarian gaya hip hop dikolborasikan dengan unsur gerakan dari Sunda, jawa dan Bali. Sementara untuk kostum, batik menjadi pilihan mereka sebagai identitas untuk menunjukan perubahan karakter disetiap penapilannya nanti.

Cherrybelle berharap perubahan tersebut bisa diterima tak hanya oleh para Twibi dan Twiboy, namun juga oleh para pecinta film Indonesia. Sekedar catatan, perubahan ini dilakukan sebagai upaya penyegaran agar tidak stagnan. Inovasi sangat penting untuk menambah variasi bagi para entertainer agar kreativitas tetap terjaga. Para personil Cherrybelle nampak makin dewasa, agar namanya tetap ada dan terus berkibar, tidak ada salahnya mempersiapkan regenerasi baru Cherrybelle Junior.|Edo (Foto Istimewa)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.