Dunia Musik Sedikit Berharap Dari 2 Kandidat Capres/Cawapres

oleh
oleh

irish aAda dua kandidat pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan memperebutkan RI.1 pada Pilpres 2014 ini, yaitu Jokowi &JK serta Prabowo & Hatta. Saya tak berpikir berpengalaman atau tidak berpengalaman para pasangan itu. Yang jelas menurut saya dua-duanya belum berpengalaman, karena belum pernah merasakan jadi presiden.

Kedua capres mengaku mendapat dukungan rakyat, tapi rakyat yang mana yang mendukung saya juga tidak tahu dan memang tidak pingin tahu terlalu jauh. Bahkan bagi pribadi saya tak terlalu penting juga siapa yang memenangkan pertarungan Ri.1 itu. Apalagi sampai terlibat ngotot-ngototan hingga perang tulisan di media sosial dalam mendukung salah satu pasangan Capres tersebut.

Namun sekiranya anda bertanya kepada saya siapakah calon yang paling anda senangi?. Tentu jawaban saya yang tegas dan mampu menjunjung tinggi martabat bangsa Indonesia dimata dunia, serta mampu membawa kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Indonesia. Bukan kesejahteraan bagi pendukungnya atau golongannya saja.Yang tak kalah pentingnya adalah, peduli terhadap nasib para seniman, termasuk didalamnya seniman musik.

Fenomena yang terjadi saat ini, ketika Pemilu Legeslatif maupun Pilpres, para seniman musik begitu dibutuhkan dan dirangkul dengan sangat mesra. Hal itu tentu dimaknai agar mampu mendulang suara untuk si pemakai jasa dari artis/pemusik. Namun ketika tujuan sudah tercapai dan enak duduk di kursi empuk, para seniman musik atau para artis ini seringkali terabaikan. Tak terkecuali nasib yang menyangkut hak-hak dasar dari para seniman seperti hak cipta dan lain lain yang sering tidak mendapat support yang memadai. Atau bahkan tidak terakomodasi. Pendek kata para artis atau seniman ini dibutuhkan hanya untuk menarik (daya tarik) orang agar mau  hadir di area kampanye,  kemudian harapan terbesarnya bisa membantu mendulang suara.

Seniman musik utamanya komposer (pencipta lagu) makan dari hasil karya lagunya. Namun sayangnya hak-hak yang melekat pada komposer yaitu performing right, sering terabaikan, utamanya hak ekonominya. Sementara Undang Undang Hak Cipta yang ada saat ini dirasa belum mampu menaungi para komposer, utamanya hak ekonomi.

Salah satu contoh nyata adalah, banyak sekali lagu-lagu karya para komposer ini dipergunakan atau diputar diberbagai tempat untuk tujuan atau keperluan bisnis, misalnya Karaoke, restoran, hotel, sarana transportasi, tempat-tempat wisata, stasiun TV dan lain-lain, tanpa ada ijin dari si komposer atau publishingnya. Sementara sipemakai lagu atau si pemutar lagu itun mendapatkan uang dari hasil memutar lagu yang diputarnya tersebut. Apakah ini adil..?. Dengan demikian menurut saya hak ekonomi dari dari para seniman musik ini masih sangat terabaikan.

Jujur saja tidak cukup sebagai modal untuk menjadi Presiden, tetapi Tegas saja juga tidak cukup. Lazimnya dibutuhkan orang yang memiliki banyak hal, yaitu Jujur, tegas, cerdas, adil, santun, dicintai rakyat dan lain sebagainya. Tetapi saya sadar betul kalau tak satupun makhuk di dunia ini yang namanya manusia itu memiliki sifat sempurna.

Kendati demikian saya tetap berharap sekali presiden yang terpilih nanti kalau dilihat dari kacamata para seniman (utamanya seniman musik), idealnya adalah presiden yang mampu memberi perhatian lebih kepada nasib para seniman. Mampu menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi para seniman selama ini. Masalah klasik yang dihadapi para seniman (utamanya seniman musik) adalah pembajakan, pembajakan ini masih jadi momok utama bagi para seniman. Selain itu masalah tata niaga yang berhubungan langsung dengan industri dan pendistribusian, baik industri rekamannya maupun industri panggung pertunjukannya yang selama ini dibanjiri artis asing tanpa ada filter yang jelas.

Diperlukan sekali regulasi tentang bisnis pertunjukan yang melibatkan artis asing yang akan menggelar konser atau perform di Indonesia, agar para musisi atau seniman kita terlindungi dari serbuan artis asing tersebut. Bukan bermaksud menggurui, tapi boleh juga diusulkan misalnya salah satu saja, setiap promotor yang pernah 2 atau 3 kali memasukkan artis asing untuk konser di Indonesia, wajib membawa keluar artis atau band dari Indonesia untuk konser di luar negeri. Dengan demikian keseimbangan akan terjaga.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, Akankah kedua pasangan kandidat Capres/Cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2014 ini akan peduli dan memperhatikan nasib para Insan musik dan mampu menyelesaikan berbagai masalahnya yang dihadapi para Insan musik?. Ataukah akan berjalan ditempat seperti apa yang kita lihat dan kita rasakan selama ini?.

Ulasan diatas hanyalah menggambarkan “salah satu contoh dari banyak masalah” yang dihadapi para seniman musik, dan sejatinya memang banyak sekali masalah masalah lain yang penyelesaiannya perlu campur tangan pemerintah secara nyata.Untuk itu kami berharap agar para seniman atau Insan musik pandai pandai memilih kandidat yang berpihak pada nasib para seniman atau insan musik.

Dukung dan kawal jika ada Capres dan Cawapres yang benar-benar Concern terhadap perbaikan nasib para seniman atau insan musik. Ingat, Seniman sejati hanya akan berkarya dan berkarya, bukan mengemis jabatan atau meminta di kasihani. Tetapi berjuang untuk keadilan sesama itu wajib. |Irish

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.