Integrasi Data Jadi Modal Awal Entaskan Kemiskinan

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Sadar akan pentingnya data sebagai modal awal penentuan program pengentasan kemiskinan, Kementerian Sosial (Kemensos) RI menjalin kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam integrasi data kemiskinan Indonesia.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos, Andi ZA Dulung mengatakan, Kemensos memiliki Basis Data Terpadu (BDT) yang berisi data dan status kesejahteraan masyarakat Indonesia, yang akan diintegrasikan dengan data mustahik yang dimiliki oleh BAZNAS.

“Kita punya data 40 persen penduduk Indonesia yang sosial ekonominya rendah. Tapi kan tidak ada data yang 100 persen valid, oleh karena itu kita kerjasama dengan BAZNAS yang juga punya data para mustahik,” ujar Andi ZA Dulung di sela-sela penandantangan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu, (12/12).

Ia menyatakan jika Kemensos saat ini menyerahkan sepenuhnya up date data penduduk miskin pada pemerintah daerah (Pemda) masing-masing.

“Standar yang digunakan adalah yang memiliki penghasilan dibawah Rp401 ribu/kapita/bulan,” papar Andi.

Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta menambahkan, dengan MoU ini BAZNAS bisa mempergunakan juga data Kemensos untuk Program Penanggulangan Fakir Miskin.

“Data mustahik se-Indonesia saat ini tercatat sebanyak 8 juta jiwa. Data tersebut merupakan data BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang pernah dibantu dengan dana zakat. Untuk BAZNAS Pusat, dalam kurun waktu Januari hingga November 2018 tercatat sebanyak 757,277 jiwa mustahik,” papar Arifin.

Sementara untuk muzaki BAZNAS dan LAZ nasional, tercatat sebanyak 3 juta orang. Angka ini merupakan data orang yang pernah berzakat melalui BAZNAS dan LAZ se-Indonesia. Untuk di BAZNAS Pusat saja, muzaki yang tercatat sebanyak 97 ribu jiwa.

“Data dari BAZNAS ini bersama dengan data dari Kemensos akan digunakan bersama untuk melaksanakan berbagai program pemberdayaan di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, kemanusiaan dan dakwah untuk melaksanakan pengentasan kemiskinan di Indonesia,” kata Arifin.

BAZNAS mendorong berbagai program pemberdayaan dan pendistribusian zakat seperti Zakat Community Development (ZCD), Layanan Aktif BAZNAS (LAB), Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), Rumah Sehat BAZNAS (SCB) dan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB).

Seluruh program tersebut dikelola menggunakan dana zakat, infak, dan sedekah masyarakat Indonesia untuk pegentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidup para mustahik.

Dirjen PFM Kemensos, Andi ZA Dulung bersama Dirut BAZNAS, Arifin Purwakananta usai MoU Integrasi Data.

“Nantinya, BAZNAS bisa melakukan tindakan langsung jika ada ditemukan orang miskin yang mendesak butuh pertolongan. Dan selanjutnya kami yang menindaklanjutinya,” imbuh Andi.

Kemensos saat ini memiliki program dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (UEP), rehabilitasi rumah tak layak huni, Bantuan Pangan Non Tunai (BPN), Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), dan sejumlah program lainnya.

“Dengan adanya integrasi data nasional yang dimiliki Kemensos dan data mustahik BAZNAS tentu pelayanan kepada para fakir miskin menjadi semakin kuat, dan penyebaran bantuannya semakin merata. LAZ juga bisa berkoordinasi dengan Dinsos tiap daerah untuk mengetahui data di tiap daerah,” kata Andi.

BAZNAS juga bekerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden serta pihak-pihak lain pemilik data yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.