Melihat Hasil Pemberdayaan Tenun dan Batik di Eco Fashion Week

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Gaung batik dan tenun sebagai busana asli Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi. Tenun dan batik sudah dikenal di mancanegara.

Namun mirisnya, masih banyak pengrajin batik dan tenun yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan masih tergolong kaum mustahik (kaum penerima zakat).

Seperti diungkapkan Kepala Divisi Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Randi Swandaru, masih banyak para pengrajin tenun di desa Mbuliloo, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Oleh karena itulah, BAZNAS bersama komunitas Sahabat Pulau Indonesia mencoba menginisiasi program pemberdayaan bagi pengrajin tenun tersebut.

Dalam melakukan pemberdayaan produk fashion tersebut, BAZNAS turut mendukung upaya perlindungan alam sesuai konsep Zakat on SDGs (Sustainable Development Goals).

Selama beberapa bulan, BAZNAS melakukan pembinaan pengrajin tenun dengan melatih penggunaan warna alam, benang khusus, dan tema khusus sesuai permintaan konsumen yang sedikit dimodifikasi lebih trendi.

“Hasil karya para mustahik dari pelatihan itu ditampilkan di acara ini, produk-produknya menggunakan pewarna alam dan fashion berbasis alam atau eco fashion,” kata Randi.

Dan hasil pemberdayaan ini terlihat saat BAZNAS memamerkan tenun serta batik karya mustahik dari Ende dan Tuban di acara Eco Fashion Week Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat sejak 30 November – 2 Desember 2018.

Para pengrajin tenun dari Tuban dan Ende bersama Komisioner BAZNAS, Nana Mintarti di Eco Fashion Week Indonesia.

Tenun dan batik ini merupakan hasil produk dari program pemberdayaan Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS.

“Kain batik dan tenun merupakan karya agung khas Indonesia yang sudah mendunia. Sekarang tinggal konsisten dijaga, kita tidak mau batik overload,” ujar tokoh wanita dan pengusaha, Dewi Motik Promono yang hadir di sela-sela Eco Fashion Week Indonesia ini.

Ia pun menyambut baik upaya BAZNAS untuk membantu pemberdayaan bagi pengrajin tenun dan batik.

“Setuju banget. Ini yang saya sebut sebagai bagian dari menjaga tadi,” ucapnya. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.