Penggiat Pewayangan Indonesia Tolak Politik Praktis

by -2,321 views

JAKARTA, VoiceMagz.com – Dunia perwayangan ternyata juga jadi rebutan partai politik (parpol) untuk mendulang suara dan kepentingan politiknya. Hal inilah yang kini disadari dan menjadi kekhawatiran tersendiri dari para penggiat dan pelaku dunia perwayangan menyikapi tahun politik di 2018-2019.

Oleh karenanya, sejumlah organisasi seperti Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI), Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI), ASEAN Puppetry Association (APA)- Indonesia, Union Internationale de la Marionnette (UNIMA)- Indonesia dan PEWANGI (Persatuan Wayang Orang Indonesia) mengeluarkan pernyataan sikap.

“Dalang dan dunia pewayangan harus netral, bebas dari kepentingan politik praktis. Jangan sampai sesama dalang saling menjelek-jelekkan,” ujar Ketua Umum PEPADI, Kondang Sutrisno usai rapat gabungan sejumlah elemen Organisasi Pewayangan Indonesia di Jakarta, Selasa (27/2).

Para penggiat pewayangan tak memungkiri jika dunia pewayangan kerap menjadi alat penarik massa bagi parpol. Banyak acara-acara wayang digelar oleh parpol sebagai bagian dari kampanye.

“Kami khawatir dalang bisa digunakan sebagai penarik massa. Ujung-ujungnya mereka saling menjelek-jelekan dan membuat masyarakat pecah. Oleh karenanya kami nyatakan sebagai organisasi kami indepependen,” ujar Y Sudarko Prawiroyuda, pengamat perwayangan yang juga hadir dalam acara ini.

Ia berharap, saat disewa oleh parpol dalam acara kampanye, dalang tetap ‘ajeg’ dalam membawakan cerita.

“Werkudoro ya begitu, Ramayana juga tetap begitu,” tandasnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Humas SENAWANGI, Eny Sulistyowati, sebagai penggiat budaya rasanya tidak cukup diam dan pasrah. Diperlukan kesadaran untuk membangun relasi perdamaian sejati yang memperjuangkan nilai-nilai keberagaman dan kesetaraan.

“Dalam gerakan budaya ini, sumbangsih pemikiran dari kita diharapkan dapat menginspirasi panggilan bersama untuk meretas damai di tengah keberagaman, secara rukun, bermoral dan berbudaya,” ucap Eny.

Ki Manteb Sudarsono, salah satu dalang yang hadir menyebut jika dalang tetap harus paham dunia politik.

“Tapi bukan terjun ke dunia politik praktis ya… Dalang itu harus bisa momong siapa saja,” ucapnya.

Ia bercerita saat diundang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam sebuah acara kampanye di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Saat waktunya pemaparan visi-misi, ia mempersilahkan para petinggi partai untuk maju menjelaskan kepada penonton.

“Tugas saya hanya ngumpulin penonton dan menghibur mereka,” tandasnya. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.