JAKARTA, VoiceMagz.com – Di Ramadhan tahun ini, acara pembayaran zakat bersama di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/5) agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya pejabat negara seperti Presiden, Ketua DPR, menteri hingga direksi BUMN saja yang hadir untuk membayar zakat. Seorang pengemudi ojek online pun berkesempatan membayarkan zakatnya di Istana Negara.
Adalah Endang Irawan atau akrab disapa Soplo (42), seorang supir ojek online diundang Badan Zakat Nasional (BAZNAS) untuk membayarkan zakat bersama pejabat negara di Istana Negara.
“Saya belum pernah seumur hidup ngalamin (datang ke Istana),” kata Soplo di halaman Istana Negara usai menghadiri acara.
Dengan logat Betawi yang kental, Soplo mengatakan dirinya diundang ke Istana Negara karena ia juga pembina Pondok Pesantren Tahfidz Quran Nurul Iman, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Di dalam Istana, Soplo sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Presiden sempat bertanya mengenai identitas dirinya. Setelah mengenalkan diri sebagai pengemudi ojek, Soplo bercerita singkat.
“Doain pak yang berkah, kita bukan yayasan, biar santri bisa jadi santri orang yang bermanfaat buat nusa dan bangsa. Dia (Presiden) cuma jawab: Amin,” cerita Soplo.
Ia sebenarnya ingin berdiskusi lanjut dengan Presiden. Namun keinginan itu belum tercapai mengingat situasi yang tak memungkinkan.
Acara yang digelar BAZNAS di Istana Negara ini dihadiri sekitar 300 orang dari berbagai kalangan, mulai pejabat negara hingga dokter, pengusaha kecil dan tukang ojek online. Penyerahan zakat pada hari yang sama juga dilakukan serentak para bupati atau walikota, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan direksi Badan Usaha Milik Daerah melalui Baznas di masing-masing daerah.
Di lingkungan Istana Negara, BAZNAS menyiapkan 30 konter untuk melayani pembayaran zakat bekerjasama dengan BRI Syariah. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai atau non tunai.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga membayar zakat melalui gerai yang disiapkan oleh Baznas. Presiden juga mengajak para pemberi zakat untuk menyalurkan zakat melalui BAZNAS.
“Semoga zakat yang kita keluarkan menyempurnakan ibadah puasa, dan menyempurnakan ketaatan kita, ketakwaan kita kepada Allah SWT,” kata Presiden.
Di kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan, tahun lalu pengumpulan zakat, infak, sodaqoh (ZIS) nasional mencapai Rp6,4 triliun, dan tahun ini ditargetkan Rp8 triliun.
“BAZNAS terus memudahkan cara pembayaran ZIS sesuai gaya hidup. Dengan penambahan kanal-kanal pembayaran digital, baik digital banking, e-commerce, financial technology hingga zakat dan sedekah saham bekerjasama dengan PT Henan Puthirai,” jelas Bambang.
BAZNAS berharap, pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang bisa mendongkrak pertumbuhan zakat, salah satunya dengan mewajibkan zakat bagi muslim yang sudah memenuhi persyaratan. (NVR)