JAKARTA, VoiceMagz.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, desainer spesialis tenun dan songket, Anna Mariana menyebut grafik permintaan tenun dan songket, khususnya tenun dan songket Betawi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini dinilainya terjadi karena adanya peralihan selera konsumen yang mulai aware alias mengetahui adanya tenun dan songket khas Betawi.
“Biasanya (konsumen) kan menggunakan tenun songket corak luar. Dengan semakin dikenalnya tenun dan songket Betawi, mereka jadi beralih. Grafiknya lumayan meningkat, sekitar 20-30 persen,” ungkap Anna usai mengisi program ‘Selamat Pagi Indonesia’ di studio Metro TV, Minggu (27/5).
Ia melihat, hal tersebut juga disebabkan booming-nya tenun dan songket di kalangan komunitas muslimah yang sebelumnya banyak menggunakan baju muslim bercorak modifikasi batik.
“Kebanyakan untuk tema Ramadhan dan Lebaran didominasi pesanan baju muslim yang warnanya terang,” papar wanita yang juga menjadi pengurus Lembaga Kesenian Betawi (LKB) periode 2018 – 2021 ini.
Sedangkan untuk permintaan ekspor ke pasar internasional terutama pasar Timur Tengah didominasi warna-warna agak gelap.
“Biasanya merah marun, kuning terracota, pokoknya warna-warna yang sedikit gelap di luar warna hitam,” jelas desainer yang akan mewakili LKB ke Jepang untuk memperkenalkan tenun dan songket Betawi ini.
Dijelaskannya, pasar Timur Tengah punya hal yang unik dalam desain, hijab dan baju pesta. Sisi glamour, terutama di desain baju pesta sangat dominan.
“Harus terlihat bling-blingnya. Mereka memang mementingkan sisi glamour-nya, beda dengan (pesanan) dari negara lain yang cenderung lebih soft,” bebernya.
Anna berharap, dengan naiknya pesanan jelang Lebaran ini, perlahan tren tenun dan songket Betawi akan semakin meningkat sejak mulai disosialikannya tiga tahun lalu. (NVR)