HARI MUSIK NASIONAL LAHIR BERKAT USAHA KERAS PAPPRI

oleh
oleh

logo pappriPerjalanan panjang dan penuh perjuangan telah ditempuh PAPPRI(Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) untuk lahirnya Hari Musik Indonesia. Awal digagasnya hari musik Indonesia dimulai dari Kongres PAPPRI III tahun 1998 dan Kongres IV tahun 2002, yang merekomendasikan serta menyepakati tentang perlunya sebuah hari yang berhubungan dengan musik, yaitu “Hari Musik Indonesia”.

Dalam konggres tersebut, menyepakati Tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Indonesia. Dipilihnya tanggal 9 Maret karena pada tanggal tersebut merupakan lahirnya komposer besar yang menciptakan lagu Kebangsaan Indonesia “ Indonesia Raya” yaitu Wage Rudolf Soepratman.
Keja keras para Pengurus PAPPRI Era kepemimpinan Dharma Oratmangoen kala itu tidak sia-sia, sebagai kelanjutan Konggres diatas maka pada tanggal 10 Maret 2003 di Istana Negara Presiden R.I. Megawati Soekarno Putri mencanangkan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Indonesia. Ini tentu sangat membanggakan, karena bangsa ini pada akhirnya memiliki hari yang spesial yaitu Hari Musik Indonesia.

PAPPRI pun berganti pucuk pimpinan, setelah 2 periode Dharma Oratmangun memimpin PAPPRI, pada Konggres tahun 2012 lalu terpilih Ketua Umum yang baru yaitu Tantowi Yahya.Di era Tantowi Yahya ini usaha untuk memperoleh pengakuan secara resmi oleh pemerintah melalui KEPPRES (Keputusan Presiden) terus didorong. Usaha yang dilakukan jajaran PAPPRI kepemimpinan Tantowi berbuah manis. Tepat pada tanggal 9 Maret 2011 (bertepatan dengan disepakatinya tanggal 9 Maret 2013 sebagai Hari Musik Indonesia), akhirnya Presiden RI. Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Surat Keputusan Presiden (KEPPRES) No.10 tahun 2013 tentang Hari Musik Indonesia. Butuh sekitar 10 tahun lamanya sejak pertama kali dicanangkannya Hari Musik Oleh Presiden Megawati kala itu.

“Kerja keras dan perjuangan panjang para pengurus PAPPRI berbuah manis, KEPPRES sudah ditandatangani, Sekarang tinggal bagaimana kita mengisi Hari Musik yang jatuh pada tanggal 9 Maret setiap tahunnya itu, ini merupakan PR besar bukan saja bagi PAPPRI selaku penggagas, tetapi juga bagi seluruh Insan Musik Indonesia”. Ujar Tantowi Yahya Ketua Umum DPP PAPPRI saat preskon Hari Musik di Rolling Stone Cafe Jakarta.

“ Kedepan pokoknya perayaan Hari Musik harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bukan saja bagi para insane music, tetapi bagi semua umat manusia”. Tambah Tantowi.

HARI MUSIK INDONESIA 2014 DIGELAR PAPPRI BERSAMA KEMEN PAREKRAF

Untuk perayaan Hari Musik Indonesia tahun ini (2014), DPP PAPPRI tidak bekerja sendiri, tetapi bermitra dengan Kemen Parekraf. Selain itu DPP PAPPRI juga melibatkan DPD PAPPRI DKI Jakarta dibawah pimpinan Hj. Ayu Soraya, untuk menggelar rentetan kegiatan perayaan yang dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rangkaian kegiatan akan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan gelaran festival lagu daerah yang tersaji di 34 anjungan yang ada di TMII, yang akan memperebutkan hadiah sebesar 15 juta rupiah untuk juara pertama, 10 juta rupiah untuk juara ke 2 dan 7,5 juta rupiah untuk juara 3.

Kemudian pada siang harinya atau sekitar pukul 13.30, acara puncak Perayaan Hari Musik Indonesia akan digelar di Sasono Bhineka Tunggal Ika (masih di area TMII), mulai pukul 13.30 hingga pukul 16.00 WIB. Rangkaian acara puncak tersebut meliputi “Pemberian Penghargaan Karya Bhakti Musik Kemen Parekraf 2014 kepada 7 tokoh dibidang musik”, yang akan disampaikan oleh Menteri Parekraf Ibu Marie Elka Pangestu . Kemudian pemberian hadiah pemenang Lomba Lagu Daerah serta penampilan para artis pendukung acara seperti Ikke Nurjanah, Bunga rampai dan deretan artis top PAPRI lainnya.

Selain Menteri Parekraf Ibu Marei Elka Pangestu dan Ketua Umum DPP Pappri Tantowi Yahya, akan hadir pula dalam acara tersebut para pejabat dan para tamu undangan lainnya, baik dari kalangan artis, musisi, maupun pejabat VVIP.

Meskipun Perayaan Puncaknya sudah digelar, tetapi rangkaian kegiatan Perayaan Hari Musik Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Pada Tanggal 13 Maret bertempat di Ball Room Hotel Atlet Century di kawasan Senayan Jakarta, masih akan digelar seminar yang berhubungan dengan musik dengan mengambil thema “ Peluang Distribusi Digital Maya di Indonesia”.

Tampil sebagai pembicara dalam seminar tersebut diantaranya; Ibu Marie Elka Pangestu (Men Parekraf) Prof. Agus Sardjono SH,(Guru Besar FHUI) Bp. Rahayu Kertawiguna (Major Label), Chandra Darusman (WIPO), Andy Ayunir (Musisi), Dian Nur Farida (Pelaku Bisnis musik digital) Edmon Makarim SH. David Karto( De majors), Djadug Feriyanto (Budayawan) serta Seno M. Hardjo (AMI).

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.