Iwan Fals Dan Konser Karya Semesta, Akan Seperti Apa?

oleh
oleh

Jakarta, Voicemagz.com- Jika kita sebut nama Iwan Fals, hampir seluruh penikmat musik di negri ini tau, terutama penggemar musik era 80-90 an. Sampai sekarang kepopuleran sosok Iwan Fals seperti  tak  pernah tergerus oleh zaman, sehingga masih selalu menarik dan  menginspirasi banyak masyarakat untuk dihadirkan disebuah panggung pertunjukan atau konser.

Tidak itu saja, dengan semakin matangnya cara brfikir dan ketokohan  seorang Iwan, masyarakat bahkan tidak hanya menunggu karya barunya dibidang musik. Tetapi juga menunggu  berbagai pendapatnya tentang masalah sosial, politik, lingkungan hingga hal-hal yang relegius.

Dalam tiga (3) kali pertemuan jumpa pers (press conference) menuju “Konser Karya Semesta Iwan Fals”  beberapa waktu lalu, saya menangkap banyak hal dari apa yang disampaikan oleh Iwan. Ada isu lingkungan disitu, ada isu sosial politik disitu, ada isu  relegi disitu hingga hal hal yang sifatnya teknis menyikapai konsernya yang akan digelar di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, pada 8 Nopember 2019 nanti.

Berdasarkan apa yang saya tangkap seperti tersebut diatas, maka saya ingin mengupas secara singkat melalui sebuah tulisan berupa opini atau catatan kecil di voicemagz.com ini.

  1. Isu Lingkungan

Rupanya Iwan Fals  tidak hanya pandai bertutur kata melalui syair dalam lagu yang dinyanyikannya. Jika ia berteriak lantang tentang pencemaran lingkungan, tentang kebakaran hutan, tentang penebangan hutan baginya adalah hal serius, bukan sebatas teriakan dimulut saja. Tetapi ia juga mengedukasi bagaimana seharusnya kita berbuat terhadap lingkungan disekitar kita yang menjadi kelangsungan hidup umat manusia.

Hal kecil dan sederhana yang ia contohkan adalah menanam pohon. Dalam sesi jumpa pers pertama pada Sabtu, Tanggal 31 Agustus di Pasar Alam Vida, Bekasi, Iwan mencontohkan bahwa untuk menjaga keseimbangan lingkungan salah satunya ialah dengan menanam pohon. Oleh karena itu ia melakukan ritual dengan menenam pohon secara simbolis di area Circuit Vida Bumipala, Bantar Gebang, Bekasi.

Apa yang ia lakukan memang sepintas terlihat kecil dan biasa, tak ada kesan istimewa. Namun jika hal kecil yang ia contohkan tersebut diikuti oleh para penggemarnya yang tergabung dalam Oi (Orang Indonesia) diseluruh pelosok negri, dan para penggemarnya mengajak semua keluarganya menanam 1 pohon saja, tentu ceritanya akan  menjadi lain. Gerakan yang dilakukannya  akan  menghasilkan tanaman berjuta pohon. Jadi, hal yang tadinya teresan sederhana  dan biasa-biasa saja itu akan berubah  berubah menjadi luar biasa.

Oleh sebab itu pula, melalui manajeman 3 Rambunya Iwan Fals  mnyertakan dalam kontraknya, jika promotor ingin memanggungkan Iwan Fals salah satu hal yang harus  di penuhi adalah melakukan penanaman pohon, dan melakukan  kegiatan sosial.

Dalam Jumpa pers tersebut Iwan juga menjelaskan bahwa,   kita ini hidup bersama alam semesata.  Jadi tak ada alasan untuk merusak alam,  kita wajib menjaga alam kita yang dianggap sebahai  paru-paru dunia ini. Secara filosofis Iwan juga menjelaskan bahwa Tuhan menghidupkan semua tanaman dan pohon pohon di dunia ini, jadi tidak ada alasan kita untuk menebangnya.

Menyoal kebakaran hutan yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia seperti di Riau, Jambi dan pulau Kalimantan, ia mengaku sangat sedih dan prihatin. Ia sempat berujar bahwa hari ini kita baru nanam 1-10 pohon disini yang entah butuh berapa tahun lagi untuk menjadi besar, tetapi di Sumatera dan Kalimantan yang terbakar ratusan ribu hektar. Menurut Iwan hal ini menjadi ironis memang, tapi tak mematahkan semangatnya untuk tetap mengajak seluruh lapisan masyarakat menanam pohon.

Selain itu ia sampaikan pula mengapa konser ini ia lakukan di kawasan Industri seperti Cikarang ini. Tidak lain tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan  agar pabrik-pabrik yang ada disekitar Cikarang ini bisa memulai menjaga ekosistem disana dengan tidak membuang limbah kimia beracun ke aliran sungai disekitarnya, dan menekan polusi dari asap pabrik.

Jadi kritikan dalam penggalan lirik lagunya yang berbunyi ” Sungai sungai kotor dan beracun penuh limbah kimia.  Ikan-ikan pergi atau mati, tak kulihat yang pasti, Kita mandi mencuci disana lihatlah..,” rupanya sekarang sedang di sosialisasikan, agar alam tetap bersih, seimbang dan asri.

  1. Sosial Politik

Dalam hal ini Iwan memang tidak secara spesifik membahas ketokohan siapa yang ia dukung, serta apa pula alasannya. Namun yang saya tangkap, Iwan sangat sadar bahwa dirinya milik semua orang. Penggemarnya dari berbagai suku, ras, dan golongan, juga dari  berbagai strata ekonomi.makanya  ia mengajak agar sesama anak bangsa menjaga kerukunan.

Ia mencontohkan hal nyata dikehidupan kita, pasca pilpres masayarakat kita terbelah, sehingga tanpa disadari baik secara langsung maupun tidak langsung  menimbulkan gesekan gesekan di masyarakat.

Pristiwa Wamena juga sempat ia singgung, ia mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut, orang jadi kehilangan harta benda dan nyawa secara sia-sia. Oleh karena itu  ia  menyerukan agar menyudahinya. Kita kembali jalin persatuan dan kebersamaan dalam  persaudaraan dengan penuh damai, dalam satu rumah besar yaitu Indonesia.

  1. Religius

Semakin bertambahnya usia, dan semakin luasnya ilmu yang dimiliki, Iwan Fals kini lebih Riligius. Setidaknya para wartawan yang mengikuti 3 kali jumpa pers merasakan itu. Bahkan sering keluar ucapan dari mulutnya jika menjawab pertanyaan dari wartawan sering muncul kata kata ”  ma’af karena saya muslim”, hal ini menunjukkan kehati hatian dalam menjawab.

Jadi ia selalu memakai perspektif agama yang dianutnya, karena takut salah atau berbeda dengan cara pandang orang lain. Bahkan ketika menjawab soal alam yang menurut kacamata Iwan siapapun tidak boleh atau tidak berhak untuk merusak ciptaan Allah Tuhan Semesta Alam.

Kereligusan lain juga ditunjukkan Iwan disaat sesi jumpa pers ke 3nya di Ramayana, Cibutung, Bekasi pada 13 Oktober kemarin. Selain ritual menanam pohon yang sudah ditradisikannya, ia juga menyerahkan santunan kepada kaum dhuafa di Cibitung dan sekitarnya.

Dalam sesi tanya jawab bahkan secara spesifik ada wartawan yang menanyakan mengapa Iwan fals sekarang lebih relegius. Menjawab pertanyaan tersebut Iwan terlihat agak kesulitan. Kita tidak tau apakah karena keriligiusan yang sifatnya hablum minallah itu ngakk mau diungkapkan, mungkit saja ia  takut jadi perbuatan  riya.

Tetapi secara normatif Iwan menjawab bahwa seiring bertambahnya usia pada umumnya siapapun akan menuju kesana, menuju ke kematian, menuju ke rumah yang 1X2 meter persegi (menggambarkan liang lahat). Jadi mendekatkan diri kepada sang Khaliq itu digambarkan oleh Iwan menjadi suatu keharusan.

Bahkan Iwan juga menerangkan bahwa kalau ditelaah semua lagu lagunya merupakan perjalanan spiritualnya. Walaupun ada kata kata seperti “Lonteku” dan lain lain, namun ia memaknainya tetep mengingatkan dan mengajak ke suatu hal kebaikan.

Jawaban Konser Karya Semesta Bakal Seperti Apa?

Berkaca pada uraian tulisan diatas, semua orang boleh mengambil kesimpulan kira kira konsernya nanti bakal seperti apa?, tentu kita tidak tau secara persis, pasalnya baik dari pihak promotor, Iwan sendiri maupun 3 Rambu tidak mau membocorkan gambaran pastinya.

Namun yang jelas kita bisa menyimpulkan bahwa Konser karya Semesta ini bukan lah konser biasa, tetapi konser yang luar biasa dan edukatif, sebab  sebelum konser dilakukan sudah diawali dengan kegiatan kegiatan inspiratif seperti menanam pohon dan  santunan kaum dhuafa.

Bahkan secara khusus Iwan hanya memberi gambaran bahwa konser nanti akan didukung dengan kekuatan tata suara (sound system) sekitar 80-100 ribu watt, juga tata lampu (lighting sytem) seperti layaknya konser di Stadion GBK.

Oleh karena itu Iwan menyerukan agar yang belum mendapat tiket agar segera beli tiketnya biar nggak kehabisan. Iwan juga menjelaskan bahwa di konsernya nanti tidak hanya bernyanyi nyanyi saja disana, tetapi juga bersilaturahmi dengan penuh keakraban dan kebersamaan diantara sesama anak bangsa. Bahkan usai konser kita akan bersihkan sampah-sampahnya secara bersama-sama.

Dalam konser tersebut, Iwan akan berkolaborasi dengan Judika, Kotak, Roy Jeconiah, Ome & The People dan Marion Jola. Mereka akan menyanyikkan beberapa lagu karya Iwan fals ala meraka. Artinya para artis ini akan bernyanyi sesuai dengan karakter suara dan gayanya mereka.

Agar tidak penasaran kira kira akan seperti apa konsep dan jalannya acara “Konser Karya Semesta Iwan Fals” nanti, maka mari kita  bersama sama menjadi saksi sejarah dengan hadir menyaksikan konsernya yang akan digelar pada Tanggal 8 November 2018, di Stadion Wibawa Mukti Cikarang.

Berdasarkan Info terkini dari panitia, open gate sudah dilakukan mulai pukul 15.30 WIM di hari H. Sedang untuk penjualan tiket tetap melalui tokopedia.com, atau outlet Ramayana di area Jabodetabek. Lihat jadwal di Instagramnya Reka Kreasi. Atau bisa juga hubungi ketua Oi di masing masing daerah.

Penulis: Irish Riswoyo. (Ketua PWI Jaya Sie Musik, Film dan Lifestyle.)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.